BREAKING NEWS
Categories
  • Daerah
  • Hukrim
  • Majene
  • Mamasa
  • Mamuju
  • Mamuju Tengah
  • Nasional
  • Pasangkayu
  • Polewali Mandar
  • Politik
  • Pemda Pasangkayu Siap Fasilitasi Mediasi Sengketa Lahan Sawit

    Jun 27 2025

    Ilustrasi pekerja sawit yang sedang bekerja, (F/google).

    Pasangkayu, IndigoNews | Pemerintah Kabupaten Pasangkayu membentuk tim terpadu untuk menangani konflik antara perusahaan perkebunan sawit, PT Letawa dan masyarakat Kecamatan Lariang.

    Tim terpadu ini dibentuk pada masa Pjs Bupati Pasangkayu Maddereski Salatin, saat audens dengan masyarkat Lariang, di Kantor Bupati Pasangkayu, pada Kamis 24 Oktober 2024 lalu.

    Tim terpadu bertujuan untuk mengatasi masalah antara warga dan PT Letawa terkait Hak Gunas Usaha (HGU) di lahan perkebunan sawit.

    “Kami mohon diberi waktu sampai pada masa pemilihan umum ini berakhir, dan jika permasalah ini belum selesai, maka akan diberikan kepada Bupati Pasangkayu yang terpilih nantinya,” ungkapnya.

    Terkait dengan hal itu, Pemkab Pasangkayu kembali meneruskan komitmenya untuk memfasilitasi penyelesaian secara damai dan berkeadilan atas munculnya aspirasi masyarakat Desa Jengeng Raya, Kecamatan Tikke Raya, terkait dugaan pengelolaan lahan oleh PT. Letawa di luar kawasan Hak Guna Usaha (HGU).

    Pihak pemerintah daerah secara tegas tidak ingin melihat dinamika berlarut-larut sehingga berpotensi memicu ketegangan sosial.

    Ia menyebut, Pemda akan segera menginisiasi forum mediasi multipihak, melibatkan masyarakat pengklaim, pihak perusahaan, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan unsur Forkopimda.

    “Pemda hadir untuk menjaga keseimbangan kepentingan. Kami tidak memihak siapa pun, melainkan ingin menjadi jembatan dialog yang konstruktif. Jika ada perbedaan data antara masyarakat dan perusahaan, mari kita duduk bersama, verifikasi bersama, dan selesaikan secara baik-baik,” ujarnya.

    Ia juga menekankan bahwa penyelesaian masalah agraria harus dilakukan secara sistematis dan menghindari potensi konflik horizontal.

    Ia mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dan mempercayakan proses penyelesaian melalui mekanisme formal yang akan difasilitasi oleh pemerintah daerah.

    “Jangan sampai perbedaan ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memecah belah masyarakat atau mengganggu investasi yang sah. Kita jaga iklim kondusif demi keberlanjutan pembangunan daerah,” tambahnya.

    Sementara itu, Jamaluddin, tokoh masyarakat Desa Jengeng Raya yang menjadi salah satu penyampai aspirasi, menyambut baik sikap Pemda yang terbuka untuk memediasi.

    Menurutnya, warga tidak berniat membuat kekacauan, namun hanya menuntut kejelasan terhadap lahan yang mereka yakini berada di luar kawasan HGU PT. Letawa.

    “Kami punya dasar kuat, seperti peta digital dan surat resmi dari BPN Mamuju tahun 1997. Kami minta agar itu ditelaah secara bersama. Tidak ada niat memperkeruh suasana, justru kami berharap semua pihak saling mendengar,” kata Jamaluddin.

    Ia mengingatkan agar proses mediasi nantinya benar-benar melibatkan pihak netral dan terbuka terhadap fakta-fakta teknis di lapangan.

    “Jangan sampai proses ini hanya formalitas. Masyarakat ingin ada kejelasan, bukan janji,” ujarnya.

    Dari sisi perusahaan, juga menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung dan mengikuti seluruh proses klarifikasi yang digagas pemerintah daerah.

    Ia menyebut bahwa sejak awal, perusahaan selalu terbuka terhadap aspirasi masyarakat dan menjunjung tinggi prinsip kemitraan.

    “Kami menghormati setiap aspirasi warga. Prinsipnya, kalau memang ada klaim atau perbedaan data, mari kita klarifikasi bersama. Kami tidak ingin konflik, karena keberadaan kami di sini justru untuk membangun bersama masyarakat,”

    Hingga saat ini, Pemkab Pasangkayu tengah menyusun langkah-langkah strategis untuk membentuk tim koordinasi penyelesaian agraria, yang akan bertugas melakukan pemetaan ulang, inventarisasi dokumen, dan membuka ruang dialog terbuka bagi seluruh pihak.

    Pemerintah daerah berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh narasi yang belum terverifikasi.

    “Kita harus jaga daerah ini tetap aman, damai, dan produktif. Persoalan ini bisa diselesaikan jika semua berpikir jernih,” pungkasnya.

     

     

    Pewarta IndigoNews : Wahyu Ananda 

    Komentar disini :
    Share to

    Related News

    Ratusan Ikan Mati, Sungai Kasano Diduga ...

    by Des 04 2025

    Pasangkayu, IndigoNews| Sungai Kasono di Desa Kasano Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi...

    Koperasi Merah Putih Difasilitasi Daftar...

    by Nov 27 2025

    Pasangkayu, IndigoNews | Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Barat memfasilitasi proses pendaf...

    Oknum Polisi Bodong Tipu Seorang Warga P...

    by Jul 11 2025

    PASANGKAYU,indigonews | Seorang pria mengaku bernama Briptu Rehan Enrique Syahputra, sebagai anggota...

    Menuju Sekolah Berwawasan Lingkungan: DL...

    by Jun 26 2025

    Pasangkayu, IndigoNews | Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), melalui Dinas Lingkungan Hidup...

    DPRD Pasangkayu Bahas Ranperda Tentang P...

    by Jun 13 2025

    PASANGKAYU, indigonews | DPRD Kabupaten Pasangkayu, kembali menggelar rapat paripurna dengan agenda ...

    Polisi Dalami Kasus Dugaan Penyelundupan...

    by Jun 03 2025

    PASANGKAYU,indigonews | Kasus dugaan penyelundupan BBM jenis Pertalite, yang digerebek Karang Taruna...

    No comments yet.

    Silahkan tulis komentar anda.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    Other News

    Polemik Utang Diknas Sulbar Berujung di Meja Ke...


    AMAMUJU, indigonews | Polemik persoalan hutang pada proyek sekolah SMA Negeri 1 Sampaga Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju, yang tak kunjung dib...

    21 Apr 2025

    Rakor FKKPD Bahas Transfer Ke Daerah Capai 59,4...


    Mamuju, IndigoNews| Dalam upaya memperkuat sinergi fiskal antara pemerintah pusat dan daerah, Bapperida Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) turut b...

    29 Agu 2025

    Fakta Hukum PT Position: Hormati Proses Peradil...


    JAKARTA, indigonews | PT Position, anak usaha PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang beroperasi di sektor pertambangan bijih nikel di Halmahera Timur, ...

    15 Okt 2025

    Kejari Majene Endus Proyek SD 1 Sasende Malunda


    MAJENE, indigonews | Proyek rehabilitasi ruang kelas di SDN 1 Sasende Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, yang menyerap APBD Rp725 juta, diendus...

    25 Jan 2025

    2 Terdakwa Korupsi Stadion Manakarra Dituntut B...


    Mamuju, IndigoNews | Kasus korupsi proyek rehabilitasi Stadion Manakarra terus berlanjut. Kedua terdakwa yakni Hamzani Machmoed dan Muda Rukmana...

    21 Mei 2025
    back to top