IndigoNews • Nov 23 2024
Kasi Penkum Kejati Sulbar : Asben.(F/Aji)
MAMUJU, IndigoNews | Terkait pernyataan Direktur baru Perusahaan Umum daera ( Perumda ) Majene Moch Luthfie Nugraha, yang menyebutkan bahwa pihak Kejati Sulbar mengamankan dokumen asli Perumda Majene.
Hal itu mendapat sanggahan dari pihak Kejati Sulbar, melalui Kasi Penkum Kejati Sulbar Asben.
Kepada indigonews, mengaku bahwa benar, Kejati Sulbar melalui bidang Intelijen berdasarkan dengan berdasarkan surat perintah tugas (SP) melakukan proses klarifikasi terhadap Perumda Majene.
Kata dia, proses klarifikasi kepada jajaran Direksi Perumda AUM dalam Pengelolaan Dana PI periode 2023/2024, proses penanganan perkara ini masih berjalan dan ditangani dengan hati – hati. Apalagi Agenda Pilkada serentak khususnya di Kabupaten Majene.
Asben menegakan bahwa Kejati Sulbar tidak pernah amankan dokumen asli milik Perumda Majene melainkan dokumen fotocopy. Lanjut kata dia, penyitaan foto copy dokumen milik Perumda Majene sebagai tindak lanjut tahap klarifikasi Kejati Sulbar atas laporan dugaan kasus korupsi. Tapi karena saat ini, Majene menghadapi Pilkada, penanganan kasus Perumda diamkan dulu sementara waktu (cooling down).
“ Kami sanggah itu, kita sudah serahkan foto dokumen perusahaan tersebut saat tahap klarifikasi. Dan dokumen itu bukan asli ya tapi foto copy. Bahkan, masih ada beberapa yang dijanjikan oleh pihak Perumda akan diserahkan karena diperlukan utk pembuktian, namun hingga saat ini blm kita dapatkan copy-annya. Karena ini masih tahap Pilkada makanya cooling down dulu lah, “ tegas Asben
Seperti dirilis sebelum nya, Direktur baru Perumda Majene, Luthfie merasa kaget kondisi keuangan Perumda yang dikelola pengurus sebelumnya.
Kepada indigonews, Luthfi menemukan adanya dugaan penarikan dana dalam jumlah besar yang tidak sesuai dengan kegiatan perusahaan. Misalnya, penarikan sebesar Rp850 juta pada awal tahun 2024 untuk perusahaan yang tidak beroperasi.
“Jika kami hitung dengan secara sederhana dan terbatas, kami menemukan indikasi kuat adanya korupsi sebesar Rp5 miliar,” tegas Luthfie.
Atas temuan-temuan tersebut, Luthfie memutuskan untuk melaporkan mantan direktur Perusda ke Polda Sulawesi Barat. Laporan tersebut mencakup dugaan tindak pidana korupsi.
Pewarta IndigoNews : Ananda W.
Majene, IndigoNews | Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Majene, Jasman, resmi menahkodai Pengurus Kabup...
Majene, IndigoNews| Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Majene, Jasman S.IP, menunjukkan komitmennya dal...
Mamuju, IndigoNews | Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Barat, menggelar konferensi pers terkait per...
Majene, IndigoNews | Majene Rental Cars (MRC) Indonesia resmi dikukuhkan sebagai mitra strategis di ...
Majene, IndigoNews | Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar Majene, Sulawesi Barat (S...
Majene, IndigoNews|Suasana haru dan bangga menyelimuti acara pelepasan dan penamatan 86 siswa-siswi ...
JAKARTA, indigonews | Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan ibu dari terdakwa Ronald Tannur (RT) yang berinisial MW (Meirizka Widjaja) menjadi t...
Sulbar, IndigoNews | Menghadiri upacara pengukuhan kepala BPKP Provinsi Sulbar, Wakapolda Brigjen Pol Rachmat Pamudji turut mengungkapkan sukaci...
Mamuju, IndigoNews | Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Barat, Andi Darmawangsa, menegaskan bahwa pemanggilan beberapa pihak terkait kasu...
Mamasa, IndigoNews | Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), bersama Wakil Gubernur, Salim S Mengga (JSM), melakukan safari ramadan di Masj...
MAJENE, IndigoNews | Seorang warga Dusun Podang, Desa Banua Sendana, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, ditemukan tewas dengan luka-luka akiba...
No comments yet.