MAMUJU,indigonews | Sejumlah pemuda asal Desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat, melakukan protes besar terhadap Pemerintah Desa ( Pemdes ) Lebani Kecamatan Tapalang Barat Kabupaten Mamuju, Senin kemarin 10 Februari 2025.
Pemda ini menuntut klarifikasi terkait alokasi anggaran dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( P-APBDes ) 2024, yang dinilai tidak sesuai dengan realisasi di lapangan.
Ketua Aliansi Pemuda Desa Lebani, Muhammad Sadri mengatakan, ada dugaan ketidaksesuaian alokasi anggaran dan hasilnya berpotensi merugikan keuangan desa, seperti spanduk transparansi anggaran dan pengadaan gapura perbatasan desa.
“Anggaran yang tertera di spanduk transparansi sebesar Rp 12 juta, tapi setelah kami verifikasi ternyata hanya Rp 9 juta sekian. Pemdes berdalih ada kesalahan pengetikan, tapi ketika kami tanyakan kembali berapa angka sebenarnya, jawabannya tidak konsisten,” ujar Sadri.
Selain itu, para pemuda itu juga mempertanyakan anggaran pengadaan gapura desa yang tertulis Rp 28 juta di baliho yang tersebar di setiap dusun. Namun, dalam klarifikasi pihak desa, disebutkan bahwa anggaran yang dialokasikan sebenarnya hanya sekira Rp 17 juta. Gapura itu juga dikerjakan di tahun ini, sementara anggarannya bersumber dari anggaran tahun 2024.
“Ketika kami dalami lebih lanjut, salah satu komponen pengadaan, yaitu tulisan papan nama berbahan akrilik, disebut berharga 6 juta. Jika dihitung, setiap huruf seharga 260.700. Ini sangat tidak masuk akal,” tegas Sadri.
Selain itu, demonstran menduga bahwa penyusunan perencanaan anggaran dan realisasi lebih banyak dikendalikan oleh pendamping desa dibandingkan pemerintah desa sendiri.
Selain itu, juga menyoroti peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lebani yang dinilai tidak menjalankan fungsi pengawasan anggaran dengan baik.
Aliansi Pemuda Desa Lebani menegaskan akan menghadirkan tim auditor independen untuk memeriksa seluruh proses perencanaan dan realisasi anggaran Desa Lebani.
Pewarta IndigoNews : Sahabuddin Ogut
No comments yet.