IndigoNews • Des 15 2024
AKBP Hengky K. Abadi. Kapolres Mateng.(F.Istagram Polres Mateng)
MATENG,indigonews | Penyidik gabungan penegakkan hukum terpadu ( Gakkum ) Kabupaten Mamuju Tengah ( Mateng ), berhasil mengungkap kasus dugaan ijazah palsu yang digunakan salah satu peserta Pilkada di Mateng tahun 2024.
Pengungkapan kasus dugaan kepemilikan ijazah palsu itu, penyidik Polres Mateng telah lama menetapkan terlapor menjadi tersangka setelah polisi mengantongi bukti – bukti yang cukup.
Meskupun belum menyebut berapa jumlah orang yang telah ditetapakan menjadi tersangka terkait kasus dugaan ijazah palsu ini, namun kata Kapolres Mateng, AKBP Hengky K. Abadi, akan menyampaikan ke publik setelah prosesnya sudah rampung.
“ Nanti kami rilis setelah prosesnya matang ya. Saat ini masih diproses dulu. Terlapor sudah ditetapkan tersangka,” kata Hengky, kepada indigonews.co.id
Di tempat terpisah, Kasi Intelijen Kejari Mamuju, Antonius kepada media mengatakan terkait perkara pelanggaran Pemilu dugaan ijazah palsu di Kabupaten Mateng, baru – baru ini sudah dilimpahkan ke Kejari Mamuju sebagai jaksa peneliti. Namun, berkas tersebut dikembalikan (P19) ke penyidik untuk dilengkapi karena masih ada beberapa kekurangan formil dan materil.
“ Untuk Perkara Pilkada dugaan Ijazah palsu, saat ini berkas perkara sedang dikembalikan ke Penyidik dikarenakan hasil penelitian oleh Jaksa Peneliti, berkas perkara masih ada kekurangan Formil dan Materiil yang harus dilengkapi oleh Penyidik,” terang Antonius
Seperti diketahui, mencuatnya dugaan penggunaan ijazah palsu pada salah satu Pasangan calon bupati ( Cabup ) Mamuju Tengah ( Mateng ) pada Pilkada 2024. Menyeruak dan menjadi perbincangan publik.
Dugaan ini, disampaikan oleh salah satu LSM yang mengatasnamakan Aparatur Negara Republik Indonesia (APKAN RI) DPW Sulawesi Barat kepada sejumlah Media.
LSM menyebutkan, adanya dugaan pemufakatan jahat untuk meloloskan salah satu Calon dengan menggunakan ijazah palsu sebagai persyaratan masuk menjadi Calon bupati di Pilkada Kabupaten Mamuju Tengah tahun 2024.
Sekretaris LSM Bahtiar Salam, mengatakan dugaan pemufakatan jahat untuk meloloskan salah satu calon bupati dengan memakai Ijazah palsu itu, melibatkan dua orang. Masing-masing dari oknum Komisioner KPU Kabupaten dan seorang Oknum Komisioner Bawaslu Kabupaten Mamuju Tengah.
Dan Bahtiar mengaku, apa yang disampaikan ini sebelumnya telah menemukan bukti – bukti adanya dugaan keterlibatan penyelenggara Pemilu di Kabupaten Mateng.
“Kami sudah menemukan bukti-bukti keterlibatan dua orang tersebut, salah satunya yakni adanya dokumen yang ditandatangani diduga menjadi landasan untuk meloloskan Paslon yang diduga berijazah palsu tersebut,” ungkap Bahtiar Salam.
Pewarta indigonews : Habibur Khaliq
SULBAR,indigonews | Peredaran obat terlarang jenis sabu di Kabupaten Polewali Mandar ( Polman ) sema...
MATENG,indigonews | Seorang kurir perempuan inisial ST (23) nyaris korban pemerkosaan yang diduga di...
MAMUJU,indigonews | Seorang pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Sulbar inisial SP, resmi ditetap...
MAMUJU TENGAH, indigonews | Munculnya isu dugaan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Su...
Mateng, IndigoNews| Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Yayasan Bunda Kasih di Desa Lamba Lamba...
Mamuju Tengah, IndigoNews | Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam...
MAMUJU, indigonews | Terdakwa ijazah palsu Haris Halim Sinring, yang tak lain mantan bupati Mamuju Tengah ( Mateng ) berhasil dijebloskan ke R...
SULBAR, IndigoNews | Sekretaris Dewan Muhammad Hamzih Bersyukur, DPRD dan Eksekutif Satu Pandangan dalam Paripurna Terkait Ranperda tentang Pert...
Mamuju, IndigoNews| Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju, Sulawesi Barat, melakukan uji sampel terhadap makanan jajanan berbuka puas...
MAJENE,indigonews | Mantan Kades Onang Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene, Asmadi bin Muh Yahya selaku terdakwa dalam kasus pembunuhan bern...
Polman, IndigoNews | Penjabat Gubernur Sulawesi Barat menghadiri pelantikan PJ Ketua TP Penggerak PKK Kabupaten Polman, Jumat 17 Januari 2025. P...
No comments yet.