MAMUJU, IndigoNews | Fraksi mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa untuk menyoroti kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) yang telah berlangsung selama beberapa pekan terakhir di Kabupaten Mamuju.
Mahasiswa menyampaikan bahwa kelangkaan tabung gas melon tersebut telah menyulitkan masyarakat setempat untuk mendapatkan kebutuhan utama mereka.
“Terjadi kelangkaan Tabung Gas di masyarakat sejak akhir tahun, bahkan Harga Elpiji 3 kilo gram di Mamuju saat ini sudah tembus 40 ribu per tabung. Sehingga kami datang untuk mendesak dinas perdagangan untuk mengusut kelangkaan” Ahmad Korlap Aksi
Massa menduga adanya oknum yang bermain dari kelangkaan ini. Sehingga Mahasiswa menyoroti peran Pemerintah Kabupaten Mamuju, khususnya tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dalam mengatasi persoalan ini.
Mahasiswa menilai bahwa pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan tersebut, mengingat dampaknya yang sangat dirasakan oleh masyarakat.
“Tidak ada langkah konkret yang dilakukan oleh dinas perdagangan untuk mensosialisasikan program tersebut,” Ahmad
Merespon tuntutan Mahasiswa ini Andi Tenri Saung, Kabid Perlindungan dan Konsumen Dinas Perdagangan Kab. Mamuju, merasa heran terkait hal tersebut padahal setiap hari (selain hari minggu) ribuan tabung gas elpiji 3 kg terdistribusikan ke para agen atau pangkalan.
“Ada sekitar 7040 perhari di drop kepangkalan, jadi seharusnya di mamuju tidak terjadi kelangkaan” terang Andi Tenri
Andi juga menjelaskan bahwa saat proses pembelian saat melalui Aplikasi. Disetiap agen sudah ada data di sekitar mereka yang dikumpulkan.
“Di aplikasi ada pembatasan pembelian untuk rumah tangga 4 per bulan dan untuk UMKM 10 Gas per bulan” lugasnya.
Pewarta IndigoNews : Wahyu Ananda
No comments yet.