MAMUJU,IndigoNews | Sejak penerapan efisiensi anggaran tahun ini yang diberlakukan Presiden Prabowo Subianto, berpotensi Industri perhotelan berguncang.
Salahsatunya yang terdampak adalah Hotel D’Maleo, salah satu Hotel kebanggan masyarakat yang berdiri di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ).
Budi General Manager Hotel D’Maleo, kepada indigonews.co.id mengatakan, bahwa kebijakan pemerintah dalam melakukan efesiensi anggaran berharap dievaluasi kembali sebab sangat berdampak pada bisnis perhotelan.
Akibat berlakunya efisiensi anggaran pemerintah, Budi mengaku, sedikitnya 9 karyawan perhotelan terancam dirumahkan dengan alasan mengurangi beban perusahaan perhotelan.
“ Dampak efisiensi anggaran berdampak pada karyawan potensi dirumahkan. Mau tak mau, haru dilakukan karena beban sudah sangat berat bagi perusahan hotel,” kata Budi kepada wartawan indigonews.co.id
Selain itu, dampak dari efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat sebut Budi, salah satu proyek penambahan kamar yang saat ini berjalan potensi akan berhenti.
“ Ada proyek penambahan kamar hotel ini dan sementara berjalan tapi melihat kondisi ini pasti terhambat dan bisa berhenti, “ jelasnya.
Lanjut kata Budi, yang paling berdampak adanya efisiensi anggaran ini adalah para supplier atau pengusaha lokal asal Sulbar yang menyuplai bahan baku dapur untuk hotel.
“ Ini kodong juga pasti akan berdampak para supplier bahan baku dapur yang sudah lama kami berlangganan, dan mereka ini adalah para pengusaha kecil asal Sulbar. Kita mau berbuat apa kalau memang ini keputusan pemerintah, “ terangnya.
Terkait ini Budi berharap, agar bisa mengkaji kembali efisiensi anggaran agar tidak serampangan hingga ke daerah.
“ Tentu kita selalu berharap, pemerintah pusat bisa kembali evaluasi kebijakan ini agar tidak serampangan sampai ke daerah. Kasien juga orang yang sidah berkeluarga harus dihentikan menjadi karyawan di sisi lain kalau bertahan pasti perusahaan terseok, “ pungkas Budi.
Pewarta indigonews : Wahyu Ananda
No comments yet.