IndigoNews • Apr 10 2025
Kadis Ketapang bersama Ketua TPKK Provinsi Sulbar, mengecek pasar murah.(F/Ketapang)
MAMUJU,indigonews | Menindaklanjuti arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka. Dinas ketahanan pangan ( Ketapang ) Provinsi Sulbar terus melakukan penekanan pengendalian inflasi.
Salah satu cara pengendalian inflasi adalah melakukan pemantauan pasar dalam rangka pengecekan ketersediaan dan harga pangan. Tidak hanya itu, Dinas Ketapang juga akan tetap melaksanakan gerakan pangan murah setiap minggu dan akan menyasar sekitar pinggiran kota Mamuju.
Menurut Kadis Ketapang melalui Kabid Pangan Adnan menyebutkan, pada bulan Maret 2025, inflasi di Provinsi Sulawesi Barat secara year on year (yoy) tercatat sebesar 1,55 persen. Capaian ini menunjukkan arah positif, karena telah berada dalam rentang target Pengendalian inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yaitu antara 1,5 persen hingga 3,5 persen. Angka tersebut juga lebih baik dibandingkan kondisi bulan Februari 2025, di mana Sulawesi Barat mengalami deflasi yoy sebesar -0,24 persen.
Lanjut Adnan menjelaskan, secara bulan ke bulan (mtm), inflasi Sulawesi Barat mencapai 2,23 persen, sementara secara tahun kalender (ytd) tercatat sebesar 0,64 persen.
Dibandingkan dengan inflasi nasional yoy di bulan Maret yang sebesar 1,03 persen, capaian Sulawesi Barat masih relatif lebih tinggi namun tetap dalam batas wajar yaitu antara 1,5 persen hingga 3,5 persen.
Sulawesi Barat berada di Peringkat 3 Secara Nasional, dimana angka Inflasi pada Bulan Maret 20225 Year On Year Sebesar 1.55 persen, Sesuai dengan rentang target pengendalian inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yaitu antara 1,5 persen hingga 3,5 persen
Bila ditinjau per kabupaten, untuk Kabupaten Majene mencatat inflasi yoy sebesar 1,20 persen dengan inflasi bulanan sebesar 1,97 persen. Sementara Kabupaten Mamuju mencatat inflasi yoy yang lebih tinggi, yakni sebesar 2,11 persen, serta inflasi bulanan sebesar 2,64 persen.
Di sisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Maret 2025 berada pada angka 143,09 persen, mengalami penurunan sebesar 4,84 persen dibanding bulan Februari 2025 yang sebesar 150,37 persen.
Secara rinci, perkembangan NTP menurut subsektor adalah sebagai berikut:
o Nelayan: 100,44 persen, naik 0,51 persen.
o Budidaya Ikan: 106,84 persen, naik 0,42 persen.
“ Capaian ini menunjukkan dinamika harga yang masih cukup stabil di Sulawesi Barat, dengan inflasi yang terkendali dan masih dalam koridor yang telah ditetapkan.” jelas Adnan
Namun menurut dia, penurunan NTP, terutama di sektor perkebunan dan peternakan, perlu menjadi perhatian bersama agar daya beli dan kesejahteraan petani tetap terjaga.
Pewarta indigonews : Wahyu Ananda
MAMUJU, IndigoNews| Kabar baik bagi seluruh masyarakat, baik yang hendak bepergian maupun yang henda...
Mamuju, IndigoNews | Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK), memimpin rapat koordinasi...
MAMUJU, IndigoNews |Dugaan gratifikasi CASIS Polri 2025 di wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat ...
SULBAR, indigonews | Kabar ditemukannya warga binaan ( Wabin ) Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) pad...
Mamuju, IndigoNews | Gelombang penolakan terhadap aktivitas pertambangan semakin masif di berbagai w...
Majene, IndigoNews| Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menetapkan dua orang ...
Mamuju, IndigoNews | Aliansi Mahasiswa Pemuda Manakarra (Ampera) resmi melaporkan dugaan korupsi dalam proyek rehabilitasi rumah jabatan (rujab)...
Sulbar, IndigoNews | Tim Subdit Siber Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulawesi Barat (Sulbar) bertindak cepat sehingga berhasil me...
MAMUJU, IndigoNews | Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyambut kesiapan program makan bergizi gratis. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ...
SULBAR, indigonews | Jelang pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada 2024 ) pada enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ). Pold...
Sulbar, IndigoNews | Kepolisian daerah Sulawesi barat melalui jajarannya Polres Pasangkayu, berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba dan m...
No comments yet.