MAMUJU, IndigoNews | Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat berdampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk industri perhotelan. Hotel D’Maleo Mamuju, salah satu hotel di kota Mamuju, merasakan dampak langsung dari kebijakan ini.
General Manager Hotel D’Maleo Mamuju, Budi, mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran telah memaksa pihak hotel untuk mengambil langkah-langkah penyesuaian, termasuk kemungkinan merumahkan karyawan.
Budi menjelaskan bahwa dampak efisiensi anggaran pemerintah telah mempengaruhi berbagai aspek operasional hotel, mulai dari pengurangan biaya konsumsi makanan dan efisiensi penggunaan listrik. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa dampak ini juga berpotensi besar mempengaruhi karyawan.
“Hampir semua bagian terancam dirumahkan,” ujar Budi.
Budi juga menegaskan bahwa merumahkan karyawan adalah pilihan terakhir yang akan diambil jika tidak ada opsi lain yang memungkinkan.
“Saat ini total ada 162 karyawan, kemungkinan tahap pertama akan ada 9 orang yang akan dirumahkan, itupun jika sudah tidak ada pilihan,” tegas Budi.
Budi berharap pemerintah dapat mengevaluasi kembali kebijakan efisiensi anggaran, khususnya yang berdampak pada sektor perhotelan. Ia meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih kepada industri ini.
“Kami meminta agar kebijakan pemerintah dievaluasi kembali sehingga kami di perhotelan ini juga diperhatikan,” kata Budi.
Budi memperkirakan bahwa dampak efisiensi anggaran ini dapat mencapai 80 persen terhadap bisnis perhotelan.
Untuk mengatasi hal ini, Hotel D’Maleo Mamuju berupaya mencari mitra kerja baru dan mengajak kolaborasi pihak-pihak yang sebelumnya tidak termasuk dalam segmen pasar mereka. Meskipun demikian, Budi mengakui bahwa upaya ini tidak akan sepenuhnya menutupi dampak yang ada.
Pewarta IndigoNews : Wahyu Ananda
No comments yet.