IndigoNews • Mar 20 2025
Nelayan menghadang Kapal Tambang, (F/Pribadi).
MAMUJU TENGAH, IndigoNews | Keberadaan perusahaan tambang milik PT Alam Sumber Rezeki menjadi kegelisahan sebagian warga di Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar).
Sebagian dari masyarakat menolak dan sebagian pula menerima keberadaan tambang tersebut. Hal itu membuat adanya dua kubu pendapat.
Dukungan sebagian masyarakat terhadap tambang itu karena dinilai akan mendukung potensi ekonomi, apabila hasil evaluasi dan kajian dinyatakan bahwa tambang itu aman.
Salah seorang nelayan Arif mengaku, bahwa warga setempat secara terbuka dan menerima karena itu akan membuka lapangan kerja.
Namun, perusahaan itu harus berjalan sesuai dengan prosedur hukum dan aturan-aturan yang berlaku.
“Kami terbuka terhadap peluang kerja tambahan dan peningkatan pendapatan jika pertambangan ini dijalankan dengan prosedur yang benar. Namun, kami harus melihat hasil evaluasi yang obyektif. Laut kita adalah sumber kehidupan. Jika tercemar, maka segala manfaat akan sia-sia,” kata Arif dalam keterangannya diterima Kamis (20/3/2025).
Warga lainya Budi juga mengkhawatirkan, jika nanti perusahaan ini tidak diawasi dengan baik, karena ini akan mengancam air irigasi dan membuat ladang atau tanah menjadi tercemar.
“Saya khawatir jika kegiatan pertambangan ini tidak diawasi secara ketat, air irigasi dan tanah kami bisa tercemar. Kami tidak ingin melihat kerusakan lingkungan yang berujung pada hilangnya mata pencaharian yang telah turun-temurun,” ujarnya.
Selain itu Ibu Rumah Tangga (IRT) Siti menyatakan, soal tambang itu banyak informasi yang beredar belum jelas atau terverifikasi, sehingga ia meminta agar tetap menahan diri dan menunggu hasil kajian soal tambang tersebut.
“Kita harus mengutamakan dampak lingkungan, kesehatan kita dan juga anak-anak kita tentunya,” ujarnya.
Sementara itu Tokoh Masyarakat Joko menuturkan, evaluasi yang transparan adalah kuncinya, jika nanti hasil kajian tambang itu tidak berdampak pada ekosistem lingkungan maka itu harus didukung.
“Evaluasi yang transparan adalah kunci. Jika hasil kajian menyatakan bahwa operasional tambang tidak akan mengganggu ekosistem, maka saya mendukung. Namun, jika ada indikasi kerusakan, saya yakin kita semua akan sepakat untuk menolak,” terangnya.
Sisi lain Yanto warga setempat, juga mendukung pertambangan karena dinilai akan membuka lapangan kerja.
Namun ia tak menampik, bahwa resiko tambang itu akan berdampak buruk jika secara kajian dan penelitian tidak sesuai dengan prosedur.
“Tapi, saya juga sadar resikonya. Semua harus melalui evaluasi yang teliti, sehingga keputusan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan bersama,” ujarnya.
Direktur PT Alam Sumber Rezeki Muh Syahid mengaku, akan mengikuti semua prosedur evaluasi dan kajian lingkungan.
Ia berjanji tidak akan merugikan masyarakat setempat, tetapi dengan pengawasan setempat investasi ini bisa memberikan kontribusi positif bagi daerah.
Dengan beragam suara dan harapan yang muncul, semua pihak sepakat bahwa langkah selanjutnya adalah menunggu hasil evaluasi resmi dari DPRD Provinsi dan dinas terkait.
Hasil kajian inilah yang nantinya akan menentukan apakah pertambangan dapat dijalankan tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk menjaga persatuan dan ketenangan.Harus bijaksana dalam menyikapi isu ini.
Hanya dengan data ilmiah yang jelas bisa membuat keputusan yang tepat untuk masa depan Karossa.
Dengan demikian, meskipun terdapat perbedaan pendapat, evaluasi resmi diharapkan dapat menyatukan pandangan dan memberikan kepastian bagi semua pihak di Kecamatan Karossa.
Pewarta IndigoNews : Wahyu Ananda
Mamuju Tengah, IndigoNews | Konflik tambang pasir di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, kembali memanas ...
Mamuju Tengah, IndigoNews | Kapolres Mamuju Tengah (Mateng), AKBP Hengky K., mengkonfirmasi terkait ...
Mamuju, IndigoNews | Warga Desa Karossa melakukan aksi protes pada 26 April 2025 terhadap aktivitas ...
MAMUJU, Indigonews | Mantan komisioner KPU Kabupaten Mamuju Tengah Imran Tri Kerwiyadi, sebagai terd...
MATENG, indigonews | Seorang wanita yang tak lain pemilik toko Makassar Jaya Elektronik Topoyo, dite...
Mamuju Tengah, IndigoNews| Safari Ramadan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berakhir di Kabupaten M...
Sulbar, IndigoNews | Kapolda Sulawesi Barat (Sulbar), Irjen Pol. Adang Ginanjar, menggelar audiensi strategis bersama Executive General Manager ...
Sulbar, IndigoNews | Kepolisian daerah Sulawesi barat terus melakukan upaya-upaya terbaiknya untuk menjaga kondutifitas kamtibmas selama masa Pi...
MAMASA, InigeoNews | Dugaan kasus rasuah menyengat hebat dilingkaran Pemda Mamasa yang berujung jadi aduan di Kejati Sulawesi Barat ( Sulbar ). ...
MAMUJU, IndigoNews | FA (20), warga Dusun Ugi Baru, Desa Ugi Baru, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, yang sebelumnya diberitakan dit...
MAMUJU,indigonews | Terdakwa ijazah palsu mantan calon bupati Mamuju Tengah ( Mateng ) Haris Halim Sindring, dituntut dengan pidana 36 bulan ata...
No comments yet.