IndigoNews • Apr 21 2025

Penampakan beberapa UMKM di pantai Manakarra,(F/humas).
MAMUJU, IndigoNews| Pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membuka lapak jualanya di sekitar Anjungan Pantai Manakarra, di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Binanga Mamuju, merasa resah akibat adanya informasi penggusuran, sehingga menuai penolakan dari para pelaku UMKM.
Rencana penggusuran tersebut dapat mengancam mata pencaharian para UMKM, tanpa adanya solusi alternatif yang memadai. Banyak pedagang bergantung pada lokasi strategis pantai untuk menjual produk seperti makanan dan kerajinan tangan.
Pantai Manakarra merupakan salah satu destinasi wisata dan pusat ekonomi kreatif di Mamuju, Sulawesi Barat, yang menjadi tempat berdagang bagi banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Adam Jauri Ketua GMNI Mamuju mengatakan DPC GMNI Mamuju mendukung pedagang UMKM serta bersedia untuk berjuang bersama PKL dalam giat penolakan adanya penggusuran tersebut.
“Adanya UMKM ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, juga menjadi daya tarik wisata.” Tegas Adam
Adam mengkritisi keputusan dari Pemerintah Kabupaten Mamuju, dimana alih-alih akan menyediakan dan mengembangkan adanya UMKM sebagai sektor penting dalam peningkatan ekonomi daerah serta upaya pemda dalam menyejahterakan masyarakatnya
“Tentu kami akan membersamai perjuangan para Pedagang UMKM, sebab itulah tempat mereka untuk menggantungkan hidup mencari rejeki” Ucap Adam
Perlu diketahui bahwa ada sekitar 140 Pedagang UMKM yang terancam tergusur dengan tidak adanya solusi yang menjadi kepastian nasib hidup bagi para pelaku UMKM.
Selain Pemda, kritikan selanjutnya GMNI tujukan pada PT. Karya Mandala Putera dan PT. Maleo Tiga Tujuh yang telah mengkapitalisasi kawasan pantai Kota Mamuju sehingga tidak ada lagi ruang publik bagi warga yang berada di Mamuju.
Ibu Riska Amelia selaku pedagang UMKM di Jalan Yos Sudarso, menyampaikan keluhannya karena dirinya tidak dapat berjualan lagi di area Pantai Manakarra.
“Kami sebagai pedagang UMKM sangat meresahkan adanya penyampaian dari Pemerintah Kabupaten, soalnya disini tempat kami mencari tambahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga” Ucap Riska
Riska juga mendengar bahwa mereka rencananya akan di relokasi ke Taman Karema Mamuju.
“Saya juga dengar kemarin, kalau Pemda mau relokasi kami ke Taman Karema, cuman sepi pengunjungnya disana, terus tarif pajaknya juga tinggi sekitar Rp.400.000,-” Tambah Riska.
Pewarta IndigoNews : Ananda W.
Mamuju, IndigoNews | Tim Majelis Pengawas Daerah Notaris Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi B...
Mamuju, IndigoNews| Kadiv P3H Kanwil Kemenkum Sulbar, John Batara Manikallo, menegaskan bahwa Ranper...
Mamuju, IndigoNews | Kakanwil Kemenkum Sulbar, Sunu Tedy Maranto menghadiri Rapat Koordinasi Lintas ...
Mamuju, IndigoNews | Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Barat, Sunu Tedy Maranto, bers...
Mamuju, IndigoNews | Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat resm...
Mamasa, IndigoNews | Majelis Pengawas Daerah Notaris (MPDN) melakukan pemeriksaan Protokol Notaris d...
Mamuju, IndigoNews | Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) secara resmi membuka kegiatan Karya Kreatif Ekonomi (KKE) dan Pekan Ekonomi Sya...
Sulbar, IndigoNews | Polda Sulawesi Barat (Sulbar) terus menunjukkan komitmennya dalam menangani setiap kasus kriminal secara profesional di wi...
MAMUJU, indigoNews | Di tengah berlangsungnya Pilkada serentak di Sulbar terkhusus di kota Mamuju. Sejumlah harga kebutuhan dapur merangkak naik...
Mamuju, IndigoNews | Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh berbagai program strategis BKKBN dalam ...
PASANGKAYU, Indigo99.com | Seorang warga Desa Maranggapa, Kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulbar, bernama Arman mengalami luka ya...

No comments yet.