Mamuju, IndigoNews | Pelaksanaan KPID Expo yang digelar di tengah lambannya proses seleksi komisioner KPID Sulawesi Barat (Sulbar) menuai sorotan. Zulkarnaim, seorang aktivis mahasiswa dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Alauddin Makassar, menyebut kegiatan tersebut tidak relevan dan hanya menghamburkan anggaran.
“Expo ini terkesan seremonial belaka. Di saat proses seleksi komisioner belum juga rampung karena alasan tidak ada anggaran, KPID malah bikin expo besar-besaran,” ujarnya, Kamis (22/5/2025).
Menurut Zulkarnaim, pelaksanaan expo di tengah seleksi yang tersendat memperlihatkan inkonsistensi dalam menetapkan prioritas kelembagaan. Padahal, seleksi komisioner sangat menentukan arah dan masa depan kerja KPID ke depan.
Selain itu, ia juga menyoroti kondisi penyiaran lokal yang memprihatinkan. Salah satu contohnya adalah vakumnya biro iNews TV Mamuju yang dinilai tidak mendapat perhatian dari KPID.
“Saya tidak melihat ada langkah konkret dari KPID untuk menjawab krisis ini. Kalau TV lokal mati dan tidak ada pembinaan yang jelas, lalu apa sebenarnya peran KPID?” tambahnya.
Zulkarnaim sebelumnya juga dikenal aktif mengkritisi kinerja komisioner KPID, termasuk soal lemahnya dukungan terhadap ekosistem media daerah. Ia berharap agar proses seleksi komisioner yang sedang berlangsung tidak hanya bersifat formalitas.
“Kami tidak butuh panggung megah. Yang kami butuh adalah KPID yang benar-benar bekerja, punya visi, dan hadir untuk memperkuat penyiaran lokal, bukan sibuk membangun citra di tengah kinerjanya yang minim,” tegasnya.
Pewarta IndigoNews : Wahyu Ananda
No comments yet.