IndigoNews • Nov 25 2025

Erdi Fiat Gumilang selaku Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat.
Mamuju, IndigoNews | Perekonomian Sulawesi Barat pada triwulan III 2025 mencatat kinerja positif dengan pertumbuhan sebesar 5,83 persen (yoy) dan berada di atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,04 persen. Hal tersebut disampaikan oleh Erdi Fiat Gumilang selaku Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat, saat kegiatan SIPAKADA MEDIA di salah satu Cafe, Senin, (24/11/2025).
Pertumbuhan ekonomi Sulbar pada periode ini masih didorong oleh sektor utama, terutama Pertanian yang menjadi penyumbang terbesar dengan porsi mencapai 4,78 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga mendominasi dengan kontribusi 45,94 persen pada triwulan III 2025.
Erdi menjelaskan bahwa meskipun ekonomi Sulbar tumbuh cukup kuat pada triwulan ketiga, proyeksinya menunjukkan perlambatan pada triwulan IV 2025. Menurutnya, perlambatan ini diperkirakan terjadi karena moderasi kinerja pada sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan.
“Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Sulbar pada 2025 tetap diperkirakan meningkat dibanding realisasi 2024, namun tingkatnya masih sedikit berada di bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional. Kendati demikian, tren sektor utama seperti pertanian dan konstruksi tetap menunjukkan arah pertumbuhan yang positif,” Jelas Erdi
Di sisi harga, Provinsi Sulawesi Barat pada Oktober 2025 mengalami deflasi sebesar -0,18 persen (mtm). Erdi menyampaikan bahwa deflasi tersebut disebabkan oleh penurunan harga beberapa komoditas, terutama beras yang mengalami penurunan sebagai dampak meningkatnya pasokan daerah dan distribusi antarwilayah yang lebih lancar.
“Komoditas hortikultura seperti tomat dan bawang merah juga mengalami penurunan harga akibat suplai yang melimpah dari daerah lain,” ungkapnya.
Selain itu, komoditas ikan-ikanan seperti layang dan selar turut mengalami penurunan harga seiring meningkatnya musim tangkap di berbagai sentra nelayan.
Inflasi tahunan Sulawesi Barat pada Oktober tercatat sebesar 2,64 persen (yoy) dan masih berada dalam rentang target nasional sebesar 2,5 persen ± 1 persen untuk periode 2024–2027. Erdi menegaskan bahwa kondisi inflasi Sulbar secara keseluruhan masih terkendali.
“Koordinasi pengendalian harga terus diperkuat melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta dukungan program antara lain melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” tegasnya.
Menutup penjelasannya, Erdi mengungkapkan bahwa prospek ekonomi Sulbar tahun 2025 hingga 2026 tetap positif dengan dukungan stabilitas harga dan penguatan sektor-sektor utama. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pertumbuhan ekonomi daerah tetap terjaga dan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Pewarta IndigoNews : Wahyu Ananda
Mamuju, IndigoNews | Tim Majelis Pengawas Daerah Notaris Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi B...
Mamuju, IndigoNews| Kadiv P3H Kanwil Kemenkum Sulbar, John Batara Manikallo, menegaskan bahwa Ranper...
Mamuju, IndigoNews | Kakanwil Kemenkum Sulbar, Sunu Tedy Maranto menghadiri Rapat Koordinasi Lintas ...
Mamuju, IndigoNews | Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Barat, Sunu Tedy Maranto, bers...
Mamuju, IndigoNews | Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat resm...
Mamasa, IndigoNews | Majelis Pengawas Daerah Notaris (MPDN) melakukan pemeriksaan Protokol Notaris d...
Mamuju, IndigoNews | Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Sulawesi Barat, Andi Prayoga Putra Singkarru, menggelar ke...
MAJENE,indigonews | Seorang pria bernama Candra Kusuma, asal Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, protes kinerja Kementerian Agama Kabupaten Maje...
MAMUJU, IndigoNews | Tim Hukum Adami melaporkan seorang Anggota DPRD Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) kembali dilaporkan ke Bawaslu Mam...
Polman, IndigoNews | Menindaklanjuti arahan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka (SDK), dan Wakil Gubernur Sulbar Salim S. Mengga (JS...
Mamuju, IndigoNews | Warga Desa Karossa melakukan aksi protes pada 26 April 2025 terhadap aktivitas tambang pasir yang dijalankan oleh PT. Alam ...

No comments yet.